Jumat, 23 Mei 2008

Membahas Pertanyaan dan Serangan Missionaris "Qurani" Bagian I

Membahas Serangan dan Pertanyaan Missionaris "Qurani"
Bagian I
Oleh : Ahmad Abdullah asy Syafii al Hambali
Saudaraku, kaum muslimin dan muslimat. Anda tidak perlu gentar dalam menghadapi para missionaries yang menggunakan ayat-ayat al Quran -missionaris Qurani- dan dipadukan dengan alkitab demi keberhasilan misi mereka. Kali ini kami, mengadakan proyek baru bagi anda. Kami mengadakan jawaban-jawaban bagi para missionaris dan para polemis Kristen, khusus bagi anda. Bacalah dengan seksama petunjuk-petunjuk dan penjelasan yang ada dalam bab ini. Saya sangat yakin anda akan memenagkan Tanya-jawab ini. Selamat memahami dan semoga sukses!!!
1. Gelar Al Masih.
Mereka mengatakan bahwa Isa menggunakan gelar Putera Maryam dalam Al Quran, seperti surat Al Baqarah ayat ke-87.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?”
Dengan ayat-ayat tersebut, mereka mengatakan, “Waktu gelar ini dipakai oleh orang Islam, mereka sedang mengakui bahwa Al masih hanyalah anak seorang manusia yang bernama Maryam dan bukan anak Allah. Namun gelar ini adalah gelar yang sopan dan terhormat. ‘Putera Maryam’ berarti al Masih tidak mempunyai seorang bapak di dunia. Ini dapat menjadi jembatan untuk menceritakan kelahiran al Masih. ‘Kenapa kelahiran al Masih merupakan sebuah mujizat? Apakah saudara ingin tahu apa yang ditulis dalam Injil tentang kelahiran-Nya (Yesus-pen)?’ Bacalah Lukas 2 kepada mereka”
Saudaru kaum Muslimin dan Muslimat, anda sekalian tidak perlu berkerut-kerut atau geram karena perkataan mereka. Jika mewreka datang pada anda dan mengatakan “Kenapa kelahiran al Masih merupakan sebuah mujizat? Apakah saudara ingin tahu apa yang ditulis dalam Injil tentang kelahirannya?” Maka janganlah ragu untuk mendengarkan cerita mereka dan ikuti petunjuk berikut ini.
a. Anda harus melihat dului apa isi Lukas pasal 2.
Pada waktu itu Kaisar Agustus memerintahkan agar semua warga negara Kerajaan Roma mendaftarkan diri untuk sensus. Sensus yang pertama ini dijalankan waktu Kirenius menjadi gubernur negeri Siria. Semua orang pada waktu itu pergi untuk didaftarkan di kotanya masing-masing. Yusuf pun berangkat dari Nazaret di Galilea, ke Betlehem di Yudea, tempat lahir Raja Daud; sebab Yusuf keturunan Daud. Yusuf mendaftarkan diri bersama Maria tunangannya, yang sedang hamil. Ketika mereka di Betlehem tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin. Ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu diletakkan di dalam palung berisi jerami; sebab mereka tidak mendapat tempat untuk menginap. Pada malam itu ada gembala-gembala yang sedang menjaga domba-dombanya di padang rumput di daerah itu. Tiba-tiba malaikat Tuhan menampakkan diri kepada mereka, dan cahaya terang dari Tuhan bersinar menerangi mereka, dan mereka sangat ketakutan. Tetapi malaikat itu berkata, "Jangan takut! Sebab saya datang membawa kabar baik untuk kalian--kabar yang sangat menggembirakan semua orang. Hari ini di kota Daud telah lahir Raja Penyelamatmu yaitu Kristus, Tuhan. Inilah tandanya: Kalian akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain, dan berbaring di dalam sebuah palung." Tiba-tiba malaikat itu disertai banyak malaikat lain, yang memuji Allah. Mereka berkata, "Terpujilah Allah di langit yang tertinggi! Dan di atas bumi, sejahteralah manusia yang menyenangkan hati Tuhan!" Setelah malaikat-malaikat meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata satu sama lain, "Mari kita ke Betlehem dan melihat peristiwa yang terjadi itu, yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Mereka segera pergi, lalu menjumpai Maria dan Yusuf, serta bayi itu yang sedang berbaring di dalam palung. Ketika para gembala melihat bayi itu, mereka menceritakan apa yang dikatakan para malaikat tentang bayi itu. Dan semua orang heran mendengar cerita para gembala itu. Tetapi Maria menyimpan semua itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Gembala-gembala itu kembali ke padang rumput sambil memuji dan memuliakan Allah, karena semua yang telah mereka dengar dan lihat, tepat seperti yang dikatakan oleh malaikat. Sesudah berumur delapan hari, anak itu disunat. Dan mereka menamakannya Yesus, nama yang diberikan malaikat kepada-Nya sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Tibalah saatnya Yusuf dan Maria menjalankan adat penyucian menurut hukum Musa. Jadi mereka membawa Anak itu ke Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan. Sebab di dalam Hukum Tuhan tertulis begini, "Setiap anak laki-laki yang sulung, harus diserahkan kepada Tuhan." Mereka juga bermaksud mempersembahkan kurban, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor burung merpati yang muda, seperti yang ditentukan dalam Hukum Tuhan. Pada waktu itu di Yerusalem ada seorang bernama Simeon. Ia orang baik, yang takut kepada Allah dan sedang menantikan saatnya Allah menyelamatkan Israel. Roh Allah menyertai dia, dan Roh Allah sudah memberitahukan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Raja Penyelamat yang dijanjikan Tuhan. Oleh bimbingan Roh Allah, Simeon masuk ke Rumah Tuhan. Pada waktu itu Yusuf dan Maria membawa masuk Yesus, yang masih kecil itu untuk melakukan upacara yang diperintahkan hukum agama. Maka Simeon mengambil Anak itu dan menggendong-Nya, lalu memuji Allah, "Sekarang, Tuhan, Engkau sudah menepati janji-Mu. Biarlah hamba-Mu ini meninggal dengan tentram. Sebab dengan mataku sendiri aku sudah melihat Penyelamat yang daripada-Mu. Penyelamat itu Engkau telah siapkan untuk segala bangsa: bagaikan terang yang menerangi jalan bagi bangsa-bangsa yang lain, untuk datang kepada-Mu; yaitu terang yang mendatangkan kehormatan bagi umat-Mu Israel." Ayah dan ibu Anak itu heran mendengar apa yang dikatakan Simeon tentang Anak mereka. Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, "Anak ini sudah dipilih oleh Allah untuk membinasakan dan untuk menyelamatkan banyak orang Israel. Ia akan menjadi tanda dari Allah, yang akan ditentang oleh banyak orang, dan dengan demikian terbongkarlah isi hati mereka. Kesedihan akan menusuk hatimu seperti pedang yang tajam." Ada pula seorang nabi wanita yang sudah tua sekali. Namanya Hana, anak Fanuel, dari suku Asyer. Sesudah tujuh tahun kawin, Hana menjadi janda, dan sekarang berumur delapan puluh empat tahun. Tidak pernah ia meninggalkan Rumah Tuhan. Siang malam ia berbakti di situ kepada Allah dengan berdoa dan berpuasa. Tepat pada waktu itu juga ia datang, lalu memuji Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan saatnya Allah memerdekakan Yerusalem. Setelah Yusuf dan Maria melakukan semua yang diwajibkan Hukum Tuhan, mereka pulang ke Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan kuat. Ia bijaksana sekali dan sangat dikasihi oleh Allah. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Paskah. Dan ketika Yesus berumur dua belas tahun, mereka pergi ke perayaan itu sesuai kebisaaan. Sehabis perayaan itu mereka pulang, tetapi Yesus, Anak itu, masih tinggal di Yerusalem, dan ayah ibu-Nya tidak tahu. Mereka menyangka Ia ikut dalam rombongan. Sesudah berjalan sepanjang hari barulah mereka mencari Dia di antara sanak saudara dan kenalan-kenalan mereka. Tetapi mereka tidak menjumpai-Nya, jadi mereka kembali ke Yerusalem mencari Dia. Setelah tiga hari mencari, mereka mendapati Dia di dalam Rumah Tuhan. Ia sedang duduk mendengarkan para guru agama dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Semua orang yang mendengar Dia heran karena jawaban-jawaban-Nya yang cerdas. Orang tua-Nya pun heran melihat Dia. Ibu-Nya berkata kepada-Nya, "Nak, mengapa Kaulakukan ini kepada kami? Ayah-Mu dan ibu-Mu cemas mencari Engkau!" Yesus menjawab, "Mengapa ayah dan ibu mencari Aku? Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus ada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti jawaban Yesus. Kemudian Yesus pulang bersama mereka ke Nazaret, dan taat kepada mereka. Semua hal itu disimpan oleh ibu-Nya di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar dan bertambah bijaksana, serta dikasihi oleh Allah dan disukai oleh manusia. (Lukas 2:1-52, Alkitab Versi Kabar Baik)
b. Setelah melihat isinya, maka anda baru boleh mendengarkan cerita mereka. Tetapi anda harus siap iman. Maka bekali anda dalam memahami Lukas 2 ini. Ada beberapa hal yang dapat anda tanyakan dari Lukas 2 ini:
- Bukankah saat Yesus turun ke dunia, ia menjadi manusia 100% namun juga Allah (Tuhan) 100%. Jika mereka menjawab ya maka katakan, ia memang “tuhan” namun agaknya terlalu manusiawi dengan memiliki kemaluan dan disunat. (Sesudah berumur delapan hari, anak itu disunat –lihat ayat yang pertama-tama diberi highlight) Jika mereka menjawab, itu karena Yesus 100% manusia, maka ia punya kemaluan dan disunat, katakan kepada mereka, “bukankah menurut keyakinan anda, pada saat di dunia, Yesus sederajat dan sama dengan Tuhan dan menjadi satu dengan Bapa. Sehingga ia memiliki berbagai macam kekuatan –hal itu dikarenakan ia adalah 100% Tuhan-? Lalu mengapa ia pamerkan kemaluannya dan rela sakit karena disunat.? Bukankah ia 100% Tuhan dan mampu melakukan mujizat, mengapa ia tidak menghilangkannya saja.?” Jika mereka balik bertanya, lho, bagaimana anda tahu, jika ia kesakitan. Jawablah, “Tentu saja, karena ibunya sangat khawatir akan bayinya. Lihatlah salah satu sejarah kelahirannya berikut ini :
Mereka berdoa dan memadahkan puji-pujian nyaris sepanjang malam, dan menyunatkan Bayi Yesus ketika fajar menyingsing. Maria sungguh teramat cemas, sangat khawatir akan Bayinya. Setelah upacara, Bayi Yesus dibedung dalam lampin merah dan putih hingga di bawah ketiak-Nya, yang juga dibedung, dan kepala-Nya dibungkus kain. Bayi dibaringkan lagi di atas lempeng segidelapan dan doa-doa dipanjatkan bagi-Nya. (“The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”;
www.jesus-passion.com diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Catholic Spiritual Direction.)
Jika ia balik menjawab bahwa Tuhan ingin merasakan penderitaan manusia, maka jawablah, “Aha, memangnya Tuhan tidak Mahatahu akan apa yang dialami manusia. Seorang ibu saja dapat mengerti perasaan anaknya, hingga apabila anaknya sedih sang ibupun juga ikut sedih. Kenapa Tuhan tidak bisa tahu rasa, keadaan, dan apa-apa yang dialami manusia. Kenapa Tuhan tidak langsung mengampuninya saja” Jika mereka menjawab, “Lho, sebab Yesus juga nantinya turun ke neraka untuk memusnahkan Iblis” Jawablah, “Lho, bukannya dunia orang mati adalah di bawah kuasa Allah (Bidik Ayub 26:6; Mazm 139:8; Yes 7:11) Jika mereka kebingungan, maka utarakan bahwa kelahiran Yesus, segala mujizatnya itu adalah perbuatan Allah (Bapa-untuk mereka) yang Maha Tinggi. Dia sendiri tidak melakukan hal itu, dan memang dia bukan Tuhan. Jika ia memiliki kuasa, maka kuasa itupun diberikan Allah padanya. Bukan ia sendiri yang melakukannya.
- Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)
- Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17)
Bahkan ia sendiri menangis –berdasar penglihatan Beata Anna Katarina Emmerick- “Maria menyongsong Bayi yang menangis, mendekap serta menenangkan-Nya.”
2. Mereka berkata bahwa mujizat al Masih adalah perbuatan, dan menghina bahwa Nabi Suci Muhammad hanyalah berupa Kitab Suci yaitu al Quran. “Jibril berkata: "Demikianlah." Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."” (QS Maryam :21) Bahkan mereka membual bahwa seluruh kehidupan al Masih adalah mujizat. Janganlah anda gentar. Jawablah mereka dengan petunjuk berikut:
A. Bantah bualan mereka bahwa seluruh kehidupan al Masih (Kristus) adalah Mujizat –tentu saja menurut Injil/sudut pandang Kristen-. Jika kita melihat Injil, maka akan kita temukan hal yang aneh dari perbuatan-perbuatan Yesus.
Contoh :
- Kekejamannya. Apakah ini termasuk mujizat?
a. “Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku." (Lukas 19:27)
Bandingkanlah hal ini dengan peristiwa Fathul Makkah.
b. Di Rumah Tuhan di Yerusalem Ia mendapati penjual-penjual sapi, domba, dan burung merpati; juga penukar-penukar uang duduk di situ. Yesus membuat sebuah cambuk dari tali lalu mengusir semua binatang itu, baik domba maupun sapi, dari dalam Rumah Tuhan. Meja-meja para penukar uang dibalikkan-Nya sehingga uang mereka berserakan ke mana-mana. Lalu Ia berkata kepada penjual burung merpati, "Angkat semuanya dari sini. Jangan jadikan Rumah Bapa-Ku tempat berdagang!" Maka pengikut-pengikut-Nya teringat akan ayat Alkitab ini, "Cinta-Ku untuk Rumah-Mu, ya Allah, membakar hati-Ku." (Yohanes 2:14-17)
Bandingkan kejadian ini dengan hadits berikut,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasannya ada seorang Arab badui masuk ke dalam masjid, sedangkan Rasulullah Saw duduk, lalu orang badui tersebut mengerjakan shalat, kata Ibnu Abdeah, “Dua Rakaat” kemudian berkata, “Ya Allah berilah aku rahmat dan Muhammad, dan janganlah engkau beri rahmat seseorang selain kami!” maka nabi bersabda, “Sesungguhnya kamu telah mempersempit sesuatu perkara yang luas.” Kemudsian orang itu tetap tinggal, hingga ia buang air kecil di alah satu sudut masjid. Maka orang-orang datang dan segera membentaknya. Lalu Nabi saw melarang mereka dan bersabda, “Sesungguhnya kamu sekalian diutus untuk mempermudah, tidak diutus untuk mempersulit. Tuangkanlah air satu timba ke atas kencing itu” (Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Abu Daud, lihat Shahih Sunan Abu Daud oleh Syaikh Muhammad Nashruddin al Albani edisi Indonesia –pustaka Azzam-, juz I, halaman 151, Kitab Thaharah, hadits nomor 380)
b. Celaannya, apakah ini juga mujizat?
- Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Markus 8:33)
- Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. (Yohanes 10:8)
- Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. (Matius 8:26)
- Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. (Yohanes 16:12)
- Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! (Matius 16:8)
- Isa bersabda kepada mereka, "Di manakah imanmu?" Mereka semua merasa heran dan takut, lalu kata yang satu kepada lainnya, (Lukas 8:25, KSI)
- Sabda Isa, "Masih belum mengertikah kamu? (Matius 15:16, KSI)
- Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!" (Lukas 9:41)
B. Katakan kepada mereka, bahwa Al Quran itu bukan bualan atau perkataan Nabi Muhammad, namun merupakan wahyu Allah yang disampaikan melalui Ruhul Qudus (malaikat Jibril) kepada Nabi, agar Nabi mengingatnya. (Dan agar Nabi tidak lupa, bacaan/hafalan Nabi selalu dicek oleh Ruhul Qudus pada malam bulan Ramadhan –Lihat Shahihul Bukhari, kitab bad’il Wahyi). Mujizat Nabi Muhammad adalah Al Quran, yaitu Kitabullah (Kitab Allah) yang berisi wahyu Allah, bukan perkataannya sendiri.
C. Katakan kepada mereka bahwa walaupun menurut mereka mujizat berupa Al Quran ini kelihatan remeh, namun memiliki arti yang luar bisaa.
a. Berguna bagi sepanjang zaman. Setiap orang yang membaca al Quran akan menemukan berbagai macam petunjuk di dalamnya, yang sangat kompleks, ringkas, padat, namun jelas. Aturan-aturan yang ada di dalamnya, nubuat-nubuatnya adalah berlaku bagi manusia sepanjang zaman sampai hari kiamat. Namun mujizat Yesus, walaupun sangat banyak dan teramat mengagumkan, ada beberapa kelemahan tersembunyi yang harus dijawab mereka :
i. Hanya berlaku pada zaman itu. Penyembuhan, penghidupan kembali orang mati, hanya bisa dilakukan oleh Yesus dengan izin Allah (Bidik Yohanes 3:1-2, Kisah Para Rasul 2:22) pada zaman itu saja. Itupun tidak berguna bagi para muridnya, karena tetap saja murid-muridnya dikatakan kurang percaya dan lemah iman. (Lihat kembali ayat pada bab Celaan Yesus di atas). Kalaupun mereka menjawab bahwa mujizat itu bisa dilakukan sekarang maka jangan ragu-ragu, katakan pada mereka, suruhlah mereka agar menunjukkan mujizat di bawah ini.
- dapat mengusir setan
- berbicara dalam bahasa-bahasa baru bagi mereka
- memegang segala jenis ular (Lihat Teks Perjanjian Baru Versi Kitab Suci Injil)
- meminum racun maut tidak akan mati
- hanya meletakkan tangan di atas orang sakit, orang sakit itu akan sembuh.
Markus 16:17-18
17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
- dapat memindahkan gunung
Yesus menjawab, "Sebab kalian kurang percaya. Ingatlah! Kalau kalian mempunyai iman sebesar biji sawi, kalian dapat berkata kepada bukit ini, ‘Pindahlah ke sana!’ pasti bukit ini akan pindah. Tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat kalian buat! (Matius 17:20, Alkitab Versi Kabar Baik)
Jika mereka menjawab, bahwa melakukan mujizat itu tidak dalam konteks mencobai allah. Maka katakan kepada mereka, bukankah zaman dulu dan dikatakan bahwa ada mujizat pengusiran setan. Tentu mereka akan menjawab ya. Maka katakana kepada mereka, apakah si kesurupan itu percaya pada Allah, beriman pada mujizat Yesus. Bukannya ia sedang kesurupan, mana bisa ia akan percaya. Sehingga yang harus percaya, yang tidak mencobai Allah itu ya yang melakukan mujizat itu, bukan yang dilakukan (dikenai). Apabila anda ingin mengatakan bahwa Yesus tidak mau melakukan mujizat saat dicobai setan, maka tentu saja, karena pada waktu sebelum itu, Yesus sudah dimintai Roh Kudus untuk dicobai. Sehingga dalam hal ini, Yesus sadar bahwa dirinya sedang dicobai maka tidak mungkin Yesus akan melawan dan melakukan mujizat. Ataupun pada waktu Yesus diminta melakukan mujizat di depan raja Herodes, kenapa ia tidak mau melakukannya, ya memang karena telah dinubuatkan dan ditakdirkan, atau karena saking sakitnya ia tidak mau berbicara, atau mungkin takut dihajar lagi sehingga ia tak mau bicara.
ii. Beberapa hal yang paling kacau yang Yesus laukan adalah mujizay yang ia bisa lakukan. Salah satu yang terkenal ialah membangkitkan Lazarus dari kematian. Lazarus telah meninggal setidaknya empat hari dan mungkin telah di tempat penantian (lihat Syahadat Para Rasul), ketika keluarganya sedang sedih dan berduka. Dengan membangkitkan Lazarus dari kematian, Yesus memang menunjukkan kekuatannya, tetapi apa yang lazarus dan keluarganya peroleh dari kebangkitan itu? Lazarus dipindahkan dari tempat penantian kembali ke “lembah penuh air mata” ini hanya untuk mati sekali lagi suatu saat di masa yang akan datang, dan keluarganya harus berduka dan bersedih sekali lagi. Yesus mempertontonkan keajaiban itu tampaknya membuat orang tidak mendapat apapun dari keajaiban itu.
iii. kalau orang Kristen mengutipkan (QS 3:49, 5:110) untuk mendukung bahwa Yesus Tuhan maka kutipkan juga ayat ini pada mereka:
Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti. (QS Al Baqarah :73-74)
Islam mengakui bahwa Nabi Musa melakukan mujizat –dg. Izin Allah- menghidupkan orang mati. Apakah Musa juga kemudian –anda ajak untuk kita akui sebagai- Tuhan, tentu saja tidak.
Bahkan, dalam hal menghdidupkan orang mati, ada beberapa Nabi yang melebihi cara Yesus :
- Nabi Elisa
a. Ia bisa membangkitkan orang mati
Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!" Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya. Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum. Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!" Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia. Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar. Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang." Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir." Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah, jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan kepadamu." Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel. Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang! Larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?" Jawab perempuan itu: "Selamat!" Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya kepadaku." Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?" Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu." Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu. Adapun Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh tongkat di atas anak itu, tetapi tidak ada suara, dan tidak ada tanda hidup. Lalu kembalilah ia menemui Elisa serta memberitahukan kepadanya, katanya: "Anak itu tidak bangun!" Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN. Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu. Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya. Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!" Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar. Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu." Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya. Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!" Dan tidak tahan mereka memakannya. Tetapi berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu. Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: "Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan." Tetapi pelayannya itu berkata: "Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya." Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN. (2 Raja-Raja 4:16-44)
Silang Untuk : 2Raj 4:34-35, 1Raj 17:21
b. Mayat Elisa bisa menghidupkan mayat orang lain
Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri. (2 Raja-Raja 13:20-21)
- Nabi Yehezkiel
Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. (Yehezkiel 37:1-10)
Menyembuhkan orang sakitpun bukan menjadi monopoli Isa sendiri, namun juga para nabi yang lain.
- Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir. (2 Raja-Raja 5:10-14)
Begitu pula dengan mujizat yanag lain :
- Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. (1 Raja-Raja 17:13-16)
- Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!" Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir. (2 Raja-Raja 4:2-6)
- Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. (Keluaran 14:21-22)
b. Mujizat-Mujizat dan apa yang ada di dalam Injil itu sudah bosok, tidak bisa memberikan keimanan apapun dan penuh hal dusta. Sebagai contoh mujizat Yesus pada pohon ara, hal itu malah membuat pohon ara itu kering, tersiksa, dan malah tak berguna dan tak berbuah.
- Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya. (Markus 11:12-14)
- Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. (Matius 21:18-19)
Bandingkanlah dengan ajaran Nabi berikut ini;
- Diceritakan oleh Anas bin Malik Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Seandainya hari kiamat akan terjadi, sementara di tengah salah seorang di antara kamu masih ada bibit pohon kurma, jika ia ingin hari kiamat tak terjadi sebelum ia menanamnya, maka segeralah ia menanamnya.” [HR. Bukhari dalam al Adab al Mufrad (479), Ibnul Arabi dalam al Mu’jam (1/21), Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani dalam Silsilah al Hadits as Shahihah (3), dan Imam Ahmad bin Hanbal (3/183, 184, 191)]
- Dari Anas bin Malik Ra, bahwa Nabi Saw bersabda “Seorang Muslim yang menanam atau menabur benih, lalu sebagaian yang ia tanam itu dimakan oleh burung ataupun sesama manusia, atau oleh binatang lainnya, niscaya semua itu menjadi sedekah baginya.” [HR. Bukhari (2/67), Muslim (5/28), dan Imam Ahmad (3/147)]
- Dari Jabir ibnu Abdillah Ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, “Seorang Muslim yang menanam suatu tanaman, niscaya apa yang termakan akan menjadi sedekah, apa yang tercuri akan menjadi sedekah, apa yang termakan burung akan menjadi sedekah, dan apapun yang diambil oleh seseorang dari tanaman itu akan menjadi sedekah pula.” [HR. Muslim, Al Mundziri –meriwayatkan syawahidnya- dalam at Targhib (3/224, 245), Imam Ahmad (3/391)]
Atau dari Al Quran :
- Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al A’raaf [7]:56)
- Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, (QS At Taubah [9]:33)
- Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS Al Baqarah [2]:204-206)
- Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing) Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS Al Baqarah [2]:60)
Dan setelah membuat pohon ara itu kering malah berkata hal yang tidak-tidak pada para muridnya,
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:21-22)
Tanyakan kepada orang kristen apakah mereka dapat melakukannya, jika tidak berarti memang mujizat itu sudah bosok. Berbeda dengan Al Quran, pengajaran bagi semesta arab, diturunkan dalam bahasa arab agar dimengerti, yang ajarannya berlaku untuk sepanjang zaman, di sana terdapat janj-janji yang benar yang menggirahkan bagi orang-orang yang beriman, dan ancaman yang mengerikan agar orang-orang kafir berpaling pada Allah dan orang-orang yang beriman semakin taat pada-Nya.
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah [2]:25)
3. Mereka berkata bahwa al Masih adalah tanda bagi semesta alam.
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (QS Al Anbiya:91)
a. Jawablah pada mereka bahwa hal itu memang benar, karena Nabi Isa memang merupakan suatu tanda (ayat) yang juga dapat diartingan sebagai suatu peringatan yang besar bagi semesta alam. Tetapi dalam hal ini, bukannya maksud ayat ini menunjukkan bahwa Yesus itu adalah tanda/mujizat bagi alam semesta karena ia itu adalah Tuhan. Namun al Masih adalah suatu tanda, bagaimana Allah menciptakan al Masih tanpa ayah, dan melahirkannya dari seorang perempuan yang Shalih lagi taat, bahkan ibu al Masih sendiri diberikan beberapa keajaiban saat ia berada di Rumah Allah pada waktu kecil disebabkan ketaatannya. Hal ini adalah suatu peringatan bagi kita, akan kuasa Allah yang amat besar bagi manusia, bagaimana ia menjadikan seorang anak tanpa ada benih dari sang ayah, maka para pembaca al Quran akan menemukan bahwa begitu besar kebesaran Allah dan maha kuasa Dia untuk melakukan segala sesuatu bagi kita para hambanya. Dan karenanya, orang-orang yang beriman menjadi bertambah imannya kepada Allah akan ayat ini, tentu saja yang merupakan bagian dari dalam al Quran.
b. Jawablah bahwa janganlah anda menafsirkan al Quran secara sembarangan, al Quran bukanlah kitab yang perlu ditafsir-tafsirkan dengan cara hermeneutika seperti kitab anda. Kita harus melihat dari ayat al Quran sendiri, al Hadits, perkataan Shahabat, dan para Ulama. Tanda di sini ialah suatu peringatan bagi manusia, dan juga merupakan tanda kekuasan Allah. Bukan merupakan tanda ketuhanan Yesus. Injil sendiri mengatakan :
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. (Surat Rasul Yakobus 1:17)
c. Nabi Muhammad juga merupakan rahmat bagi alam semesta.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah: ‘Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: ‘Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)’.” (QS Al Anbiya [21]:107-108)
4. Mereka berkata bahwa hanya al Masih dan Maryamlah ayat Allah yang benar. Dengan menggunakan QS 23:50
Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir
Jawablah mereka dengan petunjuk di bawah ini :
a. Di dalam QS 23:50, sama sekali tidak ada satu paraphrase, atau kalimat, atau kata yang mendukung pernyataan mereka. Yaitu “HANYA AL MASIH ISA DAN MARYAMLAH AYAT ALLAH YANG BENAR”
b. Katakan pada mereka bahwa kata ayat-ayat Allah sangat banyak kita jumpai di dalam al Quran dengan pengertian yang berbeda tergantung konteks ayatnya, dan semuanya itu benar, karena semua ayat-ayat Allah itu berasal dari-Nya dan dijelaskan-Nya pada manusia.
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. katakanlah: "pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. katakanlah: "yang lebih dari keperluan." demikianlah allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berpikir,” (QS Al Baqarah : 219)

1 komentar:

Islamic Studies Society Center mengatakan...

Penjelsan yang sangat panjang lagi rinci. Sehingga benar-benar menjadi bahan dan bekal yang cukup bagi kita semua dalam menghadapi para penyebar agama Nasrani.