Penjelasan terhadap Pembuat al Quran Palsu
Oleh : Ahmad Abdullah asy Syafii al Hambali
Allah berfirman, “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain daripada Allah. Akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang ditetapkannya, tiada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan Semesta Alam. Atau patutkah mereka mengatakan, “Muhammad membuat-buatnya.” Katakanlah, “Kalu benar yang kamu katakan itu cobalah kamu buat satu Surah saja yang sebanding dengannya dan panggillah siapa saja yang apat kamu panggil selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS Yunus [10]:37-38) Ayat ini (ayat QS Al Baqarah : 23) dan ayat di atas (QS Yunus : 37-38) menunjukkan bahwa jika orang-orang yang kafir masih ragu akan kebenaran Al Quran, masih mengira bahwa pembuatnya ialah Nabi Muhammad, maka Allah menyuruh mereka membuat satu Surah saja. Sehingga mereka akan kesulitan membuat Surah yang sebanding dengan Al Quran itu. Meskipun mereka merasa mudah untuk membuatnya, namun kita lihat saja. Pasti surah yang mereka buat itu tidak lain hanyalah puisi yang kata-katanya diserupakan dengan kata-kata Al Quran. Mereka tentu akan kesulitan membuat satu surah saja yang sebanding dengan teraturnya susunan ayat Al Quran, ketepatan nubuat-nubuat dan ramalan-ramalan yang ada di dalamnya, ketepatan cerita-ceritanya (baik cerita yang mengisahkan kejadian di zaman dahulu kala maupun pada zaman Nabi, zaman sekarang, dan yang akan datang), dan, dan kekayaan kosakatanya serta keindahan gaya bahasanya yang mengetuk hati setiap orang. Mereka tidak akan mampu membuat perumpaman-perumpamaan yang sebanding dengan Al Quran, janji-janji yang Allah berikan di dalam Al Quran, dan juga ancaman-ancaman yang ada di dalamnya. Coba bayangkan, apakah mereka mampu memberikan janji-janji kepada para pengikut mereka?, memberikan janji suatu tempat yang seperti Surga misalnya?. Atau mampukah mereka mengancam orang-orang yang beriman pada Allah yang Maha Agung disebabkan keirian mereka dengan menjanjikan neraka? Bisakah mereka meramalkan apa yang akan terjadi pada Hari Kiamat? Bisakah mereka menemukan fosil-fosil atau artefak-artefak dari zaman dahulu kala (misalnya peninggalan kaum Nabi Luth, peniggalan kaum Nabi Shaleh, dll) tanpa melihat bukti tertulis dari Al Quran? Bisakah tulisan mereka itu menjadi pahala bagi setiap orang yang membacanya? Mampukah mereka membuat hukum-hukum yang tepat bagi kemaslahatan umat seperti yang ada di dalam Al Quran? Mampukah mereka membuat dan mengajarkan doa seperti doa yang Allah ajarkan dalam Al Quran? Tentu tidak. Maka mereka akan mengerti, bahwa Nabi Muhammad hanyalah nabi yang ummi, manusia biasa seperti mereka yang juga tidak mengerti bagaimana caranya membuat satu surah saja yang sebanding dengan Al Quran. Dan pada akhirnya mereka akan mengetahui, bahwa Al Quran itu berasal dari Allah dan bukan dibuat oleh seorang manusia biasa seperti Nabi Muhammad. Dan mereka juga akan mengetahui bahwa Al Quran hanyalah satu-satunya Kitab yang Haq, dan yang paling tepat untuk dijadikan pedoman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar