Sabtu, 29 Maret 2008

Kecenderungan umat muslim Indonesia menjadi liberal

Pada umunya Indonesia adalah sebuah Negara dengan mayoitas muslim terbesar di dunia tetapi, jaman sekarang saat globalisasi menjadi menu utama masyarakat internasional saat ini, turut mendukung terjadi perubahan sisi spriritual masyarakat Indonesia, muslim Indonesia saat ini telah berubah menjadi masyarakat muslim yang menjadi korban kepuasan akan globalisasi, kita lihat saja dalam kehidupan sehari-hari kita banyak kaum perempuan muslim yang jika hendak berpergian jarang sekali kta melihat yang memakai kerudung, paling-paling jika memakai kerudung hanya menutup bagian kepala saja toh, bagian bawah mereka masih senang memakai pakaian yang cenderung ketat dan masih banyak lagi perilaku umat muslim yang menyimpang jauh dari ajaran Nabi besar Muhammad SAW

Sekarang ini dunia seakan-akan telah melupakan terbalik tetapi dalam tanda petik dalam segi spiritualitas manusia. perubahan yang dalam segi bahasa adalah “perubahan yang membawa manusia menuju hidup yang modern dan tentunya tidak seperti dulu”, sulit untuk dipercaya umat manusia menggunakan kata – kata itu dalam melakuakan aktifitas spiritualnya seperti telah dicontohkan diatas mengenai perilaku kaum hawa saat ini selain itu inilah yang memicu munculnya golongan-golongan liberal agama saat ini mungkin kita akan membahas lebih dalam mengenai Islam liberal dulu jika mungkin ada waktu kita akan membahas umat non-muslim yang mengikuti aliran liberal.
Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sangat riskan untuk menjadi penduduk dengan jumlah muslim liberal terbesar terlebih lagi dengan kedekatan Indonesia dengan negara barat seperti Amerika Serikat yang tergolong penganut paham idologi liberal, kondisi ini diperparah dengan munculnya ajaran baru yang ternyata menyimpang jauh dari ajaran Islam atau disebut juga aliran sesat yang anggotanya didominasi oleh kaum muda, sungguh ironis kaum muda yang menjadi penerus bangsa di masa mendatang telah disusupi oleh yang namanya liberalisme.
kondisi yang menjadi cermin diri bagi kita sebagai umat muslim pengikut setia ajaran Nabi besar Muhammad SAW. di saat krisis Islam liberal melanda, serangan yang datang tak kalah mengusik iman adalah munculnya kaum – kaum yang mengtasnamakan dirinya bergerak atas nama Islam toh nyatanya kaum ini juga tak jauh berbeda dari ajaran liberal sebagian dari mereka mendirikan partai –partai politik dan sebagaian yang lain mendirikan suatu organisasi rahasia yang tidak diketahui publik.
Globalisasi memang membawa korban yaitu iman kita kita sebgai umat muslim, coba kita lihat apa yang digembar-gemborkan oleh kaum liberalis mengenai hak asasi manusia itu tak lebih dari propaganda kaum liberal coba kita lihat banyak orang tanpa tahu malu memperlihatkan auratnya dihadapan di hadapan publik semua itu dilakukan atas nama hak asasi memang HAM juga harus ditegakkan tetapi jangan lupa untuk melakukan kewajiban asasi, hak asasi manusia dibatasi oleh hak asasi orang lain, tayangan yang penuh kekerasan, pornografi, dan lain-lain apakah pantas dinikmati oleh masyarakat khusunya anak-anak apakah hak mereka untuk melihat itu semua ? tidak kan, oleh karena itu banyak kalangan yang melarang semua itu, tapi toh nyatanya masih banyak unsur – unsur yang mengandung kekerasan ataupun pornografi beredar di masyarakat, inilah suatu realita saat ini yang mengatsnamakan hak asasi manusia yang ternyata berbahaya juga, kecenderungan liberal inilah yang mendorong munculnya golongan umat muslim liberal yang tentunya jauh menyimpang dari ajaran Islam sebenarnya, kita bisa lihat banyak oknum Islam liberal yang bekerja di pemerintahan kita, saya tidak mau menyebut siapa orang-orang tersebut yang jelas kondisi ini merupakan tanda bahaya bagi umat muslim khusunya umat muslim Indonesia andaikata mereka masih ada di pemerintahan pasti suatu saat Indonesia akan berubah menjadi negara dengan umat muslim liberal terbesar di dunia ,kita tentunya juga harus berhati – hati dalam menyikapi hal ini, banyak oknum – oknum beragama yang ternyata adalah salah satu dari anggota pasukan pembawa panji-panji liberal baik yang muslim maupun yang non-muslim, dalam Islam memang menganjurkan kita untuk menghargai hak asasi manusia Allah berfirman : “ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri “ ( QS. An-Nisaa : 36 )
Menghargai HAM memang sangat penting tetapi juga harus tahu diri, ingat HAM dibatasi oleh hak asasi orang lain oleh karena itu kita tidak bisa mencampurkan liberalisme ajaran dari barat kepada agama kita, apalagi ajaran barat tersebut lebih banyak mengandung unsur negatif daripada unsur yang positif

Tidak ada komentar: